Grafiti Culinary, 5 Mie Ayam Enak di Bogor
Setelah Bandung, Bogor belakangan jadi target juga bagi para penggemar wisata kuliner. Kondisi ini diperkuat dengan munculnya tempat-tempat makan yang menjanjikan baik dari sisi ambience, jenis makanan dan rasa, tentunya. Ada banyak rupa makanan yang bisa dicoba dan salah satunya mie ayam. Rasanya, jarang nemu orang Indonesia yang ngga doyan mie. Ibaratnya mie itu udah jadi makanan mainstream kebanyakan orang Indonesia, tsah !
Nah, buat yang lagi pelesir ke Kota Bogor dan tiba-tiba pengen makan mie terutamanya mie ayam. Ada 5 mie ayam enak yang patut dicoba. Semoga seleranya samaan ya !
Yang pertama Mie Ayam Ananda.
Awalnya mie ayam gerobak ini jualan di bawah pohon, mangkal di Jalan ...... persis seberang penjual toko bahan bangunan Toko Makmur.
Walau sudah maju, dia masih setia mangkal di tempat yang sama. Bedanya sekarang punya lahan tetap walaupun tempatnya memakan body trotoar. Kalau dulu pake atap terpal, sekarang sudah beratap permanen. Mie ayam Anand yang termasuk salah satu PKL binaan Pemda Bogor ini tidak pernah sepi pembeli. Mulai buka dari pukul 7 pagi hingga sore hari. Biasanya sih pukul 3 atau 4 sore adalah waktunya matiin kompor alias tutup. Yang beli pun beragam; anak sekolah, ibu-ibu hingga pegawai. Kalau hari biasa, menjelang makan siang, bangku panjangnya dipenuhi oleh pegawai kantoran.
Mie ayam tanpa bakso yang dijual Rp 8.000 per porsi ini makin diserbu pembeli ketika akhir pekan. Banyak pengunjung yang masih berpakaian olah raga banjir keringat langsung mengisi perut di sini. Kalo kita datang pagi, masih bisa dapet segelas air teh panas, gratis. Kesiangan sedikit, teh gratisan biasanya sudah tak tersisa. Susah minum ? Ngga juga. Karena di tempat yang sama, bisa dijumpai penjual minuman. Diantaranya dan ini wajib dicoba adalah es pala khas Bogor. Dingin dan seger di mulut sehabis melahap semangkok mie ayam.
Bukan mie ayam gerobak namanya jika dipangan tanpa pangsit goreng. Puas-puasin makan pangsit gorengnya yang crunchy seukuran telapak tangan orang dewasa. Kriukk !!
Mie Ayam Kosim
Kenapa Kosim ? Karena yang jual namanya Kosim J. Masih versi mie ayam gerobak, Kosim menggelar lapaknya di kawasan Taman Kencana Bogor, di salah pojokan Fakultas Kedokteran Hewan IPB, gedung lama. As we all know ya, kampus IPB sekarang tuh di kawasan Dermaga. Mie ayam Kosim termasuk yang konsisten dalam bisnisnya. Dari yang berdagang sendiri, sekarang Kosim sudah didampingi beberapa orang asisten. Pake shift segala lagi. Jadi jika Kosim berhalangan hadir, para asisten sudah siap menggantikan.
Tidak sedikit yang menjadi pelanggan setianya, termasuk saya ^_^. Karena berjualan di area kampus, jadi mie ayam ini termasuk tempat nongkrong favorit di kalangan anak muda. Setelah si anak muda menjadi orang tua pun, mereka masih kerap menyambangi Mie Ayam made in Kosim.
Jika pangsit goreng Mie Ayam Ananda disimpan dalam toples besar, maka Kosim membungkus pangsit goreng mininya dibungkus plastik.
Yang saya sukai selain rasa mie ayamnya, senang dengan cara Kosim berinteraksi dengan pelanggannya.
Setelah mie ayam versi gerobak, dua berikut ini adalah mie ayam versi Bakmi Bangka or sarat muatan Chinese-nya. Saya mulai dengan Mie Ayam AL.
Mie Ayam AL
Belum pernah nanya sama yang punya kenapa dinamakan AL. Atau AL itu kepanjangan dari apa. Mulanya Bakmi AL [baca �a el�] hanya berjualan menjelang hari gelap hingga tengah malam. Memanfaatkan lahan parkir Gedung Wanita Bogor di Jalan Jendral Sudirman, berbarengan dengan food staller lainnya. Namun beberapa waktu yang lalu, mie ayam ini dapat berjualan around the clock karena sudah menempati tempat permanen, tidak jauh dari lokasi awal. Tepatnya di belakangnya Toko Roti Bogor Permai. Jangan khawatir kesasar, karena Gedung Wanita dan Toko Roti Bogor Permai itu masih satu area. Kalo masih bingung juga, bisa tanya tukang parkir. Dijamin petunjuk yang diberikan lebih presisi dibanding pake GPS ^_^.
Jika boleh saran, kalo ga lapar-lapar banget ATAU bukan perut karung, mending sharing 1 porsi untuk berdua. Waktu pertama kali nyicipin, belum ngerti kalau porsinya ternyata gede banget-nget-nget ! Masih pake mangkok gambar ayam jago itu sih, tapi ukuran diameternya lebih besar. Not only that, 1 porsi itunya terdiri dari dua mangkok. Semangkok mie ayam dan mangkok satunya lagi berisi kuah beserta tahu-sayur caisim dan bakso.
Selain porsinya yang aduhai, Mie Ayam AL terkenal dengan mie ayam yaminnya. Cobain ya!
Mie Ayam Gaya Tunggal
Kalo yang ini udah dari sononye punya kedai sendiri. Menurut orang tua saya sih, termasuk restoran makanan Cina lama di Kota Bogor. Kalo di Jakarta tuh, seperti Bakmi Kelinci atau Bakmi GM deh. Setelah generasi kedua, baru buka cabang di tempat lain. Gaya Tunggal juga begitu. Cabang lainnya bisa ditemui di food court Botani Square dan Ruko Jl. Bangbarung. Sedangkan pusatnya sendiri di dekat Pasar Bogor, persis depan Musium Zoologi Bogor.
Tipikal Chinese restoran, selain mie ayam tersedia pula makanan lain pendamping nasi seperti fuyung hai, capcay dan lainnya. Jika masuk kedai Gaya Tunggal seperti terlempar ke masa lampau karena cara pengaturan tempat makan yang tidak kekinian sama sekali. Setiap meja dikelilingi oleh empat kursi lipat dengan kipas angin besar tergantung di atas langit-langit beserta hiasan dinding ala kadarnya. Yang paling khas, kalender sobek dengan angka penanggalan yang ditulis besar-besar itu digantung di dekat kasir.
Selain mie ayam, mie goreng dan es campurnya layak dijajal. Oh ya, acarnya juga top banget. Saya tidak pernah lupa minta acarnya dibanyakin, hehehe.
Mie Ayam RM. Bangka Es 1, Pasar Anyar
Sebetulnya agak galau mau rekomendasikan mie ayam yang ini, karena letaknya yang agak sulit jika dideskripsikan di sini mengingat kepabaliutan Pasar Anyar. Maaf nyempil bahasa planet ^_^. Namun karena �rasanya� yang endeus itulah maka tetap diputuskan untuk dicantumkan. Saking endeusnya, setiap kali dia pindah tempat, selalu saya uber. Mirip dengan Gaya Tunggal, Mie Ayam Bangka ini berbasis kedai makanan Cina. Tidak hanya mie ayam, mereka pun menyajikan masakan lainnya.
Pertama kali makan dan cocok dengan selera pada saat mereka menempati sebuah rumah yang dijadikan tempat makan yang letaknya di depan Kantor Telkom Pasar Anyar, Jl. Pengadilan.
Baru ngerti jika mereka menyewa tempat tersebut ketika mereka pindah ke salah satu ruko masih di ruas jalan yang sama. Rupanya ruko itupun masih sewaan karena pada suatu masa mau makan di sana, tempat mie ayam sudah beralih rupa menjadi toko sepatu. Haduuh. Untuk beberapa saat, kami tidak menikmati mie ayam bangka yamin yang endeus tadi. Hingga akhirnya ada salah seorang tukang parkir di Pasar Anyar yang memberitahukan jika sekarang mereka sudah punya tempat tetap di sisi lain pasar, tepatnya Jl. Gang Baru. Bukti lagi kalo tukang parkir juga handal dalam menginformasikan lokasi, #eaaa!
Singkatnya, pencarian berhasil dan akhirnya bisa menikmati Mie Ayam Yamin Bangka lagi kalo sedang blusukan ke Pasar Anyar. Kirain namanya aja pake RM. Bangka 1 ternyata yang jualan pun berasal dari kepulauan yang letaknya di selatan Sumatera itu. Gak Cuma mie ayam, gado-gado uleknya juga juara. Es campurnya juga nikmeh; bayangin aja perpaduan kelapa kerok, alpukat, rumput laut dan cincau hitam. Serutan es yang menggunung dan siraman sirop moca sebagai topping. Baru cium aroma siropnya aja udah meleleh air liurnya.
Post a Comment for " Grafiti Culinary, 5 Mie Ayam Enak di Bogor"