Desain Grafiti Belajar Motret Pakai Kamera Ponsel Bersama Ariana
Jika ada penyuka foto-foto yang berkeliaran di Instagram atau IG dan penyuka style monokromatik, foto-foto dengan style terang dan clean pastinya bakal tak asing dengan akun IG bernama ariana_arriana.
Hasil jepretan ibu dua anak ini memikat hati banyak pengguna IG termasuk saya. Selain obyek foto yang selalu kekinian, capturingnya juga �kena� dan pas. Hal lain yang membuat akun IG ini banyak diikuti banyak orang (psst, catet followernya udah lebih dari 60ribu lho!) karena Mba Ari -panggilan akrabnya- hanya menggunakan kamera handphone dalam menghasilkan foto-foto kecenya.
Kekecean foto-foto handphone mba Ari, gak kalah sama hasil jepretan dengan hasil kamera biasa. Ditambah lagi dengan gaya styling fotonya yang memanjakan mata. Bikin betah lama-lama melototin akun IGnya Ari yang kini makin disibukkan oleh permintaan endorse produk.
All pictures above is propietary of @ariana_arriana - I don't own them |
Ternyata ketrampilan memotret dengan foto ini dimulai dari hobi. Setiap hari sebelum berangkat kerja, biasanya mba Ari menyempatkan diri untuk jeprat-jepret. Tidak heran jika makin hari selain hasil fotonya juga meningkat, skill penataan (styling) fotonya juga terbangun. Karena foto-fotonya keceh-keceh bingits!
Setelah dua tahun melakoninya, kini kesibukannya bertambah selain tiap minggu dimemenuhi undangan 'manggung' (maksudnya jadi narsum belajar motret pake kamera HP), juga menjadi endorser. Sudah banyak produk yang minta difotoin sama mahmud yang energik ini. Mulai dari fashion, makanan hingga home dekor. Untuk yang terakhir, rumah mba Ari sempet jadi feature di salah satu TV lokal ternama lho. Karena rumahnya emang Instagramble banget. Lihat aja foto dapurnya di atas, bikin mupeng abeeesss!
(Ki) mba Ari sedang memberi arahan tentang styling - (Ka) Bu Guru sibuk kasih tutorial editing |
Maka ketika membaca flyer akan ada belajar foto bareng Ariana di Bogor tanggal 10 Desember 2016 yll, langsung cuss daftar ke miminnya. Walau awalnya sempet kuciwa karena sudah fully booked, namun rejeki anak blogger sholeh emang gak ke mana. Berkat ada peserta yang cancel, maka akhirnya saya bisa ikutan. Yeay!
Di hari-H, mba Ari diberikan secara lugas dan gak pake lama. Sedikit banyak mewakili karakter si pemberi materi (hihihi, piss mba Ari ^_^) yang tercermin juga pada foto-fotonya. Clean, clear and sharp.
Buat yang penasaran akan isi materi yang disampaikan, saya coba rangkum di sini.
Cahaya
Sama seperti laiknya pehobi fotografi, akan berpendapat seragam bahwa hal yang paling esensial dalam fotografi adalah pencahayaan. Dan sebaik-baiknya cahaya adalah sumber cahaya natural alias matahari. Cahaya matahari yang bersahabat bagi para pehobi fotografi yaitu cahaya pagi hari (sekitar jam 9-10) atau matahari sore hari sekitar pukul 3-4 sore.
Bagaimana dengan penggunaan fitur flash pada kamera HP yang default settingnya akan muncul otomotis dalam kondisi minim cahaya?
Big NO NO, jawabannya. Penggunaan flash hanya akan membuat hasil foto jadi tambah 'ancur' jelas mba Ari.
Keterbatasan tidak adanya fitur ISO pada kamera HP membuat faktor pencahayaan menjadi sangat penting bagi yang ingin bereksplorasi dengan menggunakan kamera HP.
Efek Blurring
Tetap harus diingat bahwa kamera telepon genggam tetap mempunyai keterbatasan. Jika pada kamera konvensional (atau DSLR) ada pilihan aperture, shutter juga ragam lensa yang memungkinkan kita untuk bermain-main dengan zoom-in serta zoom-out. Tidak demikian halnya dengan kamera HP.
Untuk mendapatkan gambar dengan efek zoom-in atau zoom-out, sebaiknya kita yang maju atau mundur. Tidak disarankan menggunakan zoom-in walaupun kamera HP yang kita miliki memiliki fasilitas tersebut.
Untuk efek blurring atau gambar kabur/tidak jelas, mba Ari menyarankan untuk mengatur jarak antara obyek foto dengan kamera dan dipotret sejajar mata atau eye level.
Konsep/tema
Ternyata motret juga nggak asal jepret. Supaya foto kita bisa "bercerita", ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya konsep foto. Sederhanya konsep di sini adalah bayangan akan seperti apa jadinya foto kita nanti. Ide-ide yang ingin kita tuangkan atau pesan apa yang ingin disampaikan lewat foto.
Selain obyek foto, konsep juga membantu kita memilih alat bantu misalnya properti foto dan dari sudut pandang/angle mana foto akan diambil.
Dicontohkan oleh mba Ari, kalau objek foto sudah ramai corak maka sebaiknya difoto dengan latar belakang bidang polos. Jika obyek foto dan background sama-sama bercorak apalagi coraknya tabrakan -objek motif bunga dengan latar belakang kotak-kotak, dijamin yang lihat bakal pusing.
Sudut pengambilan
Tips lainnya adalah sudut pengambilan dan masih berhubungan erat dengan point sebelumnya yaitu tema. Ngga ada aturan baku, namun biasanya:
- BEV (Bird Eye View) cocok untuk OOTD or story telling concept.
- Eye level (sejajar pandangan mata) baik kalo mau dapet efek background yang blurring.
- 45 degree cocok diterapkan untuk memotret detail obyek (produk). Sudut pandang ini banyak dipakai untuk memotret makanan.
Before editing |
After editing |
Instragram Fitting
Setelah mendapatkan gambar sesuai keinginan, jangan langsung diupload ya. Mengingat foto-foto tersebut akan diupload di Instragram, maka lakukan fitting terlebih dahulu di Instragam Anda.
Kenapa?
Jika dari hasil fitting ternyata, foto Anda masih terlihat kurang "elok". Disarankan untuk take ulang. Bila perlu lakukan beberapa kali hingga akhirnya diperoleh gambar yang ukurannya sudah "Instragramble bingits".
Setelah itu, baru lakukan langkah selanjutnya yakni proses editing.
Aplikasi Editing
Ternyata ngga cuma muka saja yang perlu make-up atau touch-up. Demikian pula halnya dengan foto. Yang harus diingat, do not put too much make-up, bukannya keren malah cemang-cemong, wanti-wanti dari mba Ari.
Jadi foto editing sah-sah aja dilakukan tapi jangan sampai mengubah versi original secara drastis. Karena foto editing di sini hanya untuk penyempurnaan semata.
Ada 2 aplikasi andalan mba Ari yaitu Snapseed dan VSCO. Karena masih menurut mba Ari lagi, kedua aplikasi ini saling melengkapi. Ada fitur yang baik di Snapseed namun fitur yang sama kurang begitu baik hasilnya di VSCO. Atau kebalikannya.
Fitur-fitur yang the best dari Snapseed, misalnya fitur Tune Image. Di sini bisa menambah atau mengurangi brightness serta contract (1/3 brightness).
Snapseed juga punya fitur Selective. Fitur ini memungkinkan kita untuk melakukan koreksi di area tertentu saja. Misalnya memberi atau mengurangi efek cahaya di area tertentu saja. Kalau menurut saya, fitur ini keren banget. Sebab sepengetahuan saya, cuma Photoshop yang memiliki kemampuan seperti ini (CMIIW). And what makes it even cooler, we can do it on our mobile phone, no need using laptop or computer!
Masih di Snpaseed, ada lagi fitur Heal. Gunanya untuk menghilangkan bagian yg tidak perlu. Misalnya nih kita memakai dinding sebagai background, ndilalah sakelar lampu ditembok juga ikutan kepotret. Nah, si Heal ini mampu menghilangkan gambar sakelar lampu tersebut. Dan background pun jadi nampak mulus minus noise.
Aplikasi editing lain yang direkomendasikan yaitu VSCO.
Sebelumnya saya pernah install si Snapseed ini di HP saya. Namun saya un-install karena gagal paham pengoperasiannya. Setelah ikutan workshop kemaren, jadi ngerti bagaimana kerennya aplikasi Snapseed. Rasanya, bakal jadi aplikasi favorit saya deh selain hehehe.
Tapi bukan berarti aplikasi VSCO nggak mumpuni ya. Kebetulan selama ini saya sudah familiar menggunakan aplikasi foto editing yang satu ini, jadi udah faham cara kerjanya. Sama seperti aplikasi editing lainnya; VSCO punya pilihan brightness, saturation dan lain-lain.
Namun dari semuanya, fitur sharpen di VSCO ini termasuk "da best". And somehow, mba Ari juga pake fitur yang sama untuk menambah ketajaman foto-fotonya. Kita toss lah, mba! ??
Practise, practise and practise!
Merupakan tips pamungkas dari mba Ari. Bener juga sih, ilmu tanpa praktek ibarat bakal bunga yang layu sebelum berkembang. Dan itu sudah dibuktikan oleh seorang Ariana. Setelah dua tahun menekuni hobinya, dia sampai pernah diminta endorse 200 style baju oleh salah satu kliennya ?? !
Itu pula yang kami lakukan selepas paparan mba Ari yang panjang. Kami diminta praktek di tempat. Selain mba Ari yang berbaik hati meminjam pernak-pernik perlengkapan fotonya, para peserta yang sudah diberitahu sebelumnya oleh panitia untuk membawa props favorit juga dipersilahkan mengeluarkan piranti andalan.
Dari keseluruhan acara, saya paling suka sesi praktek ini. Selain belajar cara styling, praktek ambil gambar dari semua angle, juga langsung diajari edit foto menggunakan aplikasi seperti yang dijelaskan di atas. Terlepas dari keterbatasan waktu, ilmu yang diserap rasanya banyak banget.
Kalau di kotamu kebetulan masuk daftar yang dikunjungi oleh Ariana, buruan cuss daftar deh. Kapan lagi dapet ilmu dan praktek dibimbing langsung sama celeb IG si lincah Ariana!
(Ki) Bu Guru dikelilingi murid-murid 'haus' ilmu (Atas) Sesi Foto Bersama (Ka) Me and Ariana |
Oh ya, workshop bersama Ariana di Bogor kemarin selain dapat makan siang lengkap dengan snacknya dari Meno Kafe, peserta juga pulang dibekali goodie bag cantik Heavenly Blush.
Sekarang tinggal waktunya praktek. Supaya follower IG melejit ke puluhan ribu. Supaya dapet orderan endorse banyak hahahaha #Ihiy! ??
Thank you for reading and keep coming! ??
Post a Comment for " Desain Grafiti Belajar Motret Pakai Kamera Ponsel Bersama Ariana"