Desain Grafiti Rumah Seduh Bogor
Perlu berkali melintasi sebelum akhirnya meneguhkan hati untuk mampir ke Rumah Seduh. Walau di pintu masuknya tertera keterangan jam operasiosna mulai pukul sembilan pagi. Pada kenyataannya, kedai kopi di sebuah ruko berlantai tiga ini tidak akan melayani pembeli sebelum pukul setengah sebelas.
Sama seperti tempat ngopi yang kekinian, dapurnya dibuat dengan open lay out. Sambil order, pembeli dapat menyaksika langsung bagaimana para barista meracik minuman yang kita pesan. Clean simple kitchen concept. Minimal itu yang saya pahami.
Table kitchen, seperti biasa model island. Diramaikan oleh aneka pernak-pernik ingredients berikut coffee ware makernya. Belum lagi jejeran cangkir aneka bentuk warna-warni. Tapi yang jadi centre of my attention (which I believe all visitors, too) adalah ornamen dinding yang menghias interior kafe lantai satu.
Sebagian dinding dan seluruh bagian bawah table kitchen dilapisi oleh lempengan kayu berbentuk persegi panjang. Uniknya, potongan kayunya dicat aneka warna. Membuat ruang dengan dominasi warna kayu, lantainya pun parket, tidak saja nampak hangat dan friendly, namun jadi tampak meriah!
Sesaat tadi sebelum masuk kedai, saya berpapasan dengan seorang pria yang terlihat membawa dua cup kopi. Tak lama saya duduk setelah memesan, datang lagi seorang wanita dengan tumblernya. So, they also serving take away drinks. Good to know.
Pagi itu baru saya yang asik dengan laptop. Meja lain masih kosong. Baik yang berada di bagian dalam maupun outdoor section. Kedua area bersisian dibatasi oleh kaca bening seluas dinding. Selain memberikan akses pemandangan tak terbatas baik dari luar ke dalam maupun sebaliknya, penerangan di siang hari masih natural. Saya memilih di dalam karena ingin dibelai hawa dingin buatan. Bogor lagi puanass bingits, bok! Dan kemudian mendudukkan diri di atas kursi kayu tinggi berwarna putih. Untuk beraktivitas dengan laptop, model kursi itu lebih sesuai dibanding sofa pendek yang lebih pas untuk leyeh-leyeh.
Slowly, Rumah Seduh didatangi pengunjung. Meja lain di bagian dalam dipenuhi oleh kelompok ibu-ibu kekinian. Dengan ujung mata saya bisa melihat mereka sibuk selfie dan pose ala-ala kekinian. Update sosmed, Ceu?
Sedangkan di bagian outdoor, beberapa meja sudah dikuasai para pria dengan gelas-gelas kopi mereka dan asap rokoknya. Hmm, nampaknya itu emang lokasi paporit para ahli hisap. Walaupun Rumah Seduh punya fasilitas smooking room di lantai dua.
2 cangkir minuman yang sudah kosong, plus 1 jenis snack yang semuanya sudah pindah posisi ke dalam perut; ditebus sebesar Rp 74.000,00 (incl. 10% Tax). Walaupun Rumah Seduh menyediakan light meals seperti salad dan pasta, saya hanya memesan kudapan. Efek sarapan tadi pagi belum sepenuhnya luruh rupanya.
Nggak terasa hampir seratus delapan puluh menit saya habiskan di sana. Selama itu pula rupanya waktu yang saya habiskan untuk mereview sebuah dokumen berjumlah 25 halaman yang sudah tertunda seminggu lebih. Mission accomplished!
Dalam kurun waktu sekian jam itu pula saya harus mengamini keterangan Mba Usi sang barista Rumah Seduh. Bahwasanya Rumah Seduh -yang ternyata punya browing room sendiri di bagian depan kafe!- dipadati penyuka kopi lepas siang hari hingga malam di saat week day. Lain ceritanya saat week-end. Siap mental untuk antri tempat duduk, bro!
Ok fix. Besok-besok, jika ingin suasana lain, ngga hustle-bustle apalagi untuk kerja, saya akan datang seperti jam kedatangan saya pagi tadi; berbarengan dengan dibukanya kafe. Karena kedai kopi yang biasa disambangi sudah terlalu ramai. Alasan lainnya, karena bagi seorang digital nomaden macam akooh, walau kerja di rumah menjanjikan priviledge tertentu, ternyata perlu 'pemandangan' yang berbeda juga jeung!
Image is proprietary of Rumah Seduh
-----
Rumah Seduh Specialty Coffee
Jalan bogor baru blok A10 no 5b, bogor tengah, Jawa Barat 16127
Phone: 0813-8049-8006
Post a Comment for " Desain Grafiti Rumah Seduh Bogor"