Desain Grafiti [FOTOGRAFI] Tips Memotret Dari Balik Kaca
Hallow, Readers!
Apa kabar?
Setelah sebulan vakum, ini postingan pertama di bulan ke sepuluh di tahun ini. Kali ini ingin berbagi mengenai pengalaman kesukaan memotret saya; yaitu How Taking Picture Through Glass.
Umumnya, memotret adalah mengabadikan objek langsung di depan kamera tanpa ada penghalang. Lalu bagaimana jika target foto berada dibalik kaca? Padahal kaca adalah medium yang permukannya akan memberikan dampak dua hal berikut; merefleksikan cahaya atau menghasilkan bayangan.
Namun ternyata kaca, entah jendela toko dan jendela rumah, adalah benda yang sangat menarik. Sudah jelas bahwa kaca adalah medium yang memantulkan bagian dari cahaya sementara membiarkan sisanya bersinar; namun materi ini sering menjadi subjek fotografi. Refleksi cahaya dan refraksi menghasilkan kombinasi yang mengejutkan di luar dugaan. Bisa menjengkelkan namun di kali lain melahirkan gambar dengan efek misty atau bahkan foto yang berkesan misteri. Kali lain bisa menjadi sebuah foto dengan kesan yang romantis akibat titik-titik air hujan yang menempel di kaca jendela.
Eventually, taking photos through glass is about framing reflection and refraction. Style yang dipakai nyaris di semua genre fotografi.
Konon ada tiga kategori yang menonjol dengan gaya memotret semacam ini; reportase, fashion dan portrait.
Fotografer reportase memakai pantulan kaca jendela karena memungkinkan menampilkan dua narasi dalam satu frame. Fotografer fashion juga menyukai gaya foto semacam ini. Konsep yang kerap dipakai adalah foto wanita berpakaian elegan, duduk di kafe vintage adalah contoh yang klasik. As a loving portrait style, yang saya sukai adalah kesempatan berada di bagian dalam melihat keluar, seperti saat mengamati pemandangan dari dalam kafe atau restoran.
Singkatnya tidak ada yang baru tentang mengambil foto melalui kaca. Many people does for many years already. What we need to bear in mind that taking pictures through glass essentially is taking two pictures in one. ??
Apa kabar?
Setelah sebulan vakum, ini postingan pertama di bulan ke sepuluh di tahun ini. Kali ini ingin berbagi mengenai pengalaman kesukaan memotret saya; yaitu How Taking Picture Through Glass.
Umumnya, memotret adalah mengabadikan objek langsung di depan kamera tanpa ada penghalang. Lalu bagaimana jika target foto berada dibalik kaca? Padahal kaca adalah medium yang permukannya akan memberikan dampak dua hal berikut; merefleksikan cahaya atau menghasilkan bayangan.
Namun ternyata kaca, entah jendela toko dan jendela rumah, adalah benda yang sangat menarik. Sudah jelas bahwa kaca adalah medium yang memantulkan bagian dari cahaya sementara membiarkan sisanya bersinar; namun materi ini sering menjadi subjek fotografi. Refleksi cahaya dan refraksi menghasilkan kombinasi yang mengejutkan di luar dugaan. Bisa menjengkelkan namun di kali lain melahirkan gambar dengan efek misty atau bahkan foto yang berkesan misteri. Kali lain bisa menjadi sebuah foto dengan kesan yang romantis akibat titik-titik air hujan yang menempel di kaca jendela.
Eventually, taking photos through glass is about framing reflection and refraction. Style yang dipakai nyaris di semua genre fotografi.
Konon ada tiga kategori yang menonjol dengan gaya memotret semacam ini; reportase, fashion dan portrait.
Fotografer reportase memakai pantulan kaca jendela karena memungkinkan menampilkan dua narasi dalam satu frame. Fotografer fashion juga menyukai gaya foto semacam ini. Konsep yang kerap dipakai adalah foto wanita berpakaian elegan, duduk di kafe vintage adalah contoh yang klasik. As a loving portrait style, yang saya sukai adalah kesempatan berada di bagian dalam melihat keluar, seperti saat mengamati pemandangan dari dalam kafe atau restoran.
Singkatnya tidak ada yang baru tentang mengambil foto melalui kaca. Many people does for many years already. What we need to bear in mind that taking pictures through glass essentially is taking two pictures in one. ??
Demikian kira-kira rangkuman mengenai How Taking Picture Through Glass hasil browsing di internet. Informasi yang saya ketahui belakangan; setelah sebelumnya beberapa kali "iseng" mencoba memotret dari balik kaca ??
Mungkin bukan hal yang bisa dicontoh; idealnya baca teori dulu baru praktek. Saya mengerjakannya terbalik; praktek dulu, teori kemudian ??
Manfaatnya; saya malah jadi bisa menganalisa; langkah apa yang sudah saya lakukan dengan baik, dan apa yang masih perlu dibenahi. After all, photography is about practising. Yes?
So, here we go.
Reversed (Gambar Terbalik)
What do you think of this? |
Bayangan lampu yang "mengganggu" ?? |
Reflection
Reflection atau pantulan kadang "menambah" image atau bayangan yang tak perlu bahkan rasanya sampai ingin dihilangkan. Maksudnya, bayangan dapat mendramatisir foto, juga bisa membuat foto tampak "ancur" karena ada pantualn gambar yang "tidak semestinya". ?? Seperti dua foto teratas berikut inil
Menurut saya, dua gambar berikut adalah kategori dengan bayangan yang "mengganggu".
Di sisi lain, pantulan memberikan efek hidup. Bahwa obyek yang diabadikan tak sendiri, ada orang lain di sekitarnya.
Menurut saya, dua gambar berikut adalah kategori dengan bayangan yang "mengganggu".
Di sisi lain, pantulan memberikan efek hidup. Bahwa obyek yang diabadikan tak sendiri, ada orang lain di sekitarnya.
Pantulan pada foto seolah bercerita pada kita tentang pemandangan atau situasi dibalik jendela, tanpa kita harus berada di sana (2 scenes in one frame).
I wish there were no walking people over there so Messi won't have a 'human' on his face |
Bayangan baju batik yang "distraction" |
Candid this lovely couple |
Aiming your focus
Hal yang mengasikkan memotret dari balik kaca adalah memilih fokus. Kita punya opsi menetapkan Point Of Interest (POI). Apakah bayangan sebagai background. Ataukah objek di belakang kaca sebagai fokusnya. It is your decision to make.
Saya punya kebiasaan membidik keduanya sebagai POI. Untuk kemudian saya bandingkan hasilnya. Gambar yang lebih "bercerita" biasanya yang saya pilih sebagai pemenangnya. But remember, ini subjektif. Lain orang bisa jadi beda pendapat. Tapi justru di situ letak tantangan berkreasi memotret dari balik kaca. Be wild with your imagination. Jangan membuat hal tersebut jadi kendala. Yess? ??
Saya punya kebiasaan membidik keduanya sebagai POI. Untuk kemudian saya bandingkan hasilnya. Gambar yang lebih "bercerita" biasanya yang saya pilih sebagai pemenangnya. But remember, ini subjektif. Lain orang bisa jadi beda pendapat. Tapi justru di situ letak tantangan berkreasi memotret dari balik kaca. Be wild with your imagination. Jangan membuat hal tersebut jadi kendala. Yess? ??
Gambar 'bocor'. Baru sadar kalau ada yang lewat pake kaos merah lewat ?? |
The paper tissue box was the target. |
I wonder what it would be like if they color the brand image with blue or red? |
Dari beberapa foto di atas, saya jadi belajar bagaimana memotret dari balik kaca yang sarat dengan refleksi. Ditambah dengan mungut ilmu dari sana-sini, jadilah tips memotret dari balik kaca ini.
Sumber Cahaya
- Sangat dianjurkan menggunakan natural light (sinar matahari). Jangan memakai flash lamp.
- "Semburan" lampu flash hanya akan bikin "ancur" hasil foto ??
Angle, sudut pengambilan gambar
- Selektif memilih sudut pengambilan. Mengingat kaca mempunyai kemampuan memantulkan, gambar yang akan diciptakan tidak hanya satu, melainkan dua (atau bahkan lebih). Maka pilihlah dari sudut mana kita akan mengambil gambar.
- Masih terkait poin di atas, semakin dekat jarak kita dengan objek foto, akan semakin baik. Bahkan ada yang menempelkan lensanya ke permukaan kaca. Upaya tersebut meminimalisir refraksi badan kita pada kaca yang mungkin akan mengganggu hasil foto.
Kondisi permukaan kaca
- Pastikan permukaan kaca dalam keadaan bersih, tak ada noda. Kecuali jika Anda ingin memanfaatkan sisa air hujan pada kaca jendela sebagai efek, misalnya.
- Namun ada kalanya untuk memanfaatkan A sign yang tercetak pada kaca. It could add a story to a picture, or tell where it was taken.
Focus
- Kita dapat "bermain" dengan focus; obyek yang berada di balik kaca, bayangan yang jatuh pada kaca atau image lain yang sudah terbentuk pada permukaan kaca.
- Pendeknya, be creative. Tidak ada salahnya untuk mencoba semua. Be wild with your imagination.
Filter Polarizing
Jika ada kelebihana dana, mungkin bisa dipertimbangankan untuk membeli filter ini.
Ada banyak filter dan si polarizing ini yang sering dipakai karena kegunaannya yang membantu mengurangi refleksi/bayangan, membantu menaikkan kontras gambar sekaligus memperkuas warna. Investasi yang patut dipertimbangkan jika ingin fokus (sering dapet orderan foto) memotret dengan genre "bayang-bayang" ini.
Kalau buat saya, memiliki filter ini adalah upaya pamungkas. Sebagai aksesoris tambahan, saat ini masih terasa sebagai hal yang tidak "urgent". Toh, memotret dari balik kaca hanya saya lakukan sesekali, jika memang spot atau obyeknya saya anggap menarik untuk diabadikan. Lagipulan lebih baik dananya dipakai untuk keperluan rumah tangga lainnya saja ??#mamakpelit
Black Wardrobe
Upaya terakhir, pakai baju berwarna gelap saat kita memotret. Hal itupun akan mengurangi pantulan kita pada obyek gambar.
Jadi sekarang paham 'kan, mengapa tukang potret beserta crew yang sering kita jumpai di perhelatan pesta umumnya berkostum gelap a.k.a. hitam?
Jadi sekarang paham 'kan, mengapa tukang potret beserta crew yang sering kita jumpai di perhelatan pesta umumnya berkostum gelap a.k.a. hitam?
Owkey, next time if I took photos from the window, I will make sure doing what I've written above ??. Supaya bisa menghasilkan foto-foto seperti ini.
Mau coba juga?
Image from Shutterstock. I do not own these. |
Post a Comment for " Desain Grafiti [FOTOGRAFI] Tips Memotret Dari Balik Kaca"