Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Desain Grafiti Food Fotografi Ternyata Tidak Gampang

Jadi ceritanya ada seorang kerabat yang punya usaha kue kering dan ingin menjajal promosi via sosial media layaknya yang dilakukan banyak orang sekarang.  Karena dia tahu saya suka potrek-potrek, maka dimintanya saya untuk membantunya.

Awalnya saya tolak.  Pertama, ilmu potrek-potrek saya masih minim banget.  Baru sebatas hobi yang belum diasah betul.  Kedua, mintanya foto makanan pula.  Setahu saya, memotrek objek diam lebih sulit dibandingkan mahluk hidup.  Beda dengan memotret human atau binatang yang punya emosi sendiri, di objek diam kitalah yang memberikan "roh" ke dalamnya.  Makanya ada orang yang dikenal dengan food stylish.  Mereka inilah yang memberikan sentuhan, agar gambar makanan can speak for themselves.  The ultimate goal para food stylish ini adalah agar orang-orang yang melihat gambar makanan tersebut jadi ngiler, pengen icip-icip.  


Setelah tarik-ulur, akhirnya saya pun mengalah.  Itupun dipotrek dengan kondisi ala kadarnya, mengingat kemampuan foto saya yang masih segitu-gitu aja ditambah lagi minim props.  Props ini singkatan dari properti.  Dalam food styling, props adalah komponen penunjang tapi penting karena hasilnya mampu menambahkan nilai estetis sebuah gambar. Properti ini tidak selamanya harus berupa barang pecah-belah alat makan, bisa juga pita, serbet dll.

Jadi inilah hasil foto itu, dengan properti berupa.....pita warna-warni saja.





Saudara saya sih, puas sama hasilnya.  Saya kok malah nggak, ya ?

^_^



Post a Comment for " Desain Grafiti Food Fotografi Ternyata Tidak Gampang"