Grafiti Culinary, 4 Alasan Lapis Bogor Sangkuriang Didaulat Jadi Oleh-oleh Khas Bogor
Dari semenjak pertama kali Buitenzoreg dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai tempat tetirah di sekitar abad 17, dapat dikatakan pesona liburan Kota Hujan tetap konsisten melekat hingga sekarang.
Selain kebun raksasa di tengah kota, Bogor juga menawarkan suasana pegunungan yang tidak ditemukan di daerah Jakarta dan sekitarnya. Letaknya di kaki dua pegunungan; Gunung Salak dan Gunung Gede-Pangrango membuat Bogor juga kaya akan hasil bumi seperti pisang, alpukat, terutama talas.
Selain tak kenal musim, sangat mudah mendapatkan hasil kebun tersebut; baik di pasar maupun sentra oleh-oleh. Tak ayal jika talas menjadi icon oleh-oleh khas Bogor.
Sebagai origin Bogor, saya sudah kenal talas sedari kecil. Talas Bogor dikenal akan ukurannya yang besar dan rasanya yang pulen lagi enak. Biasanya ibu saya menghidangkannya dengan 2 cara; digoreng atau dikukus. Jika dikukus, talas disajikan dengan kukusan parutan kelapa serta irisan gula merah. Dimakan hangat, raos pisan euy!
Talas juga dapat dibuat menjadi kripik talas dengan bentuk kotak mirip batang korek api. Rasanya gurih dan kriuk. Cocok jadi cemilan sambil nonton TV.
Namun rupanya tidak semua orang punya kesabaran untuk mengolah bahan asli menjadi penganan yang lezat. Terlebih di jaman sekarang yang sering mengondisikan orang menjadi menjadi lebih cepat dan praktis.
Sekarang ini umumnya pelancong yang berkunjung ke Bogor berburu oleh-oleh khas Bogor yang praktis. Saya yang suka bepergian bisa membayangkan kerepotan membawa oleh-oleh berikat-ikat talas dengan menggunakan pesawat!
Dengan inovasi teknologi, ternyata ada cara lain untuk tetap menikmati hidangan talas sebagai oleh-oleh kuliner asli Bogor. Berikut 4 alasan saya kenapa Lapis Bumi Sangkuring jadi oleh-oleh khas Bogor.
Karena Tampilannya
Dari mata turun ke hati ternyata berlaku juga untuk makanan. Apalagi bagi saya yang tipe visual, penampakan makanan -selain rasa- jadi hal krusial. Tidak jarang kita tergerak untuk menyicipi suatu jenis makanan karenan tampilannya yang mengundang selera. Begitu juga dengan penampilan kue Talas Bogor Sangkuriang.
Beda rasa Lapis Bogor Sangkuring, beda pula warnanya. Umumnya kombinasi dua warna sesuai varian rasa. Sebut saja ungu-kuning untuk Original (Talas) Keju atau warna hijau pandan dan putih untuk Coco Pandan Keju.
Namun ada juga kue dengan satu warna seperti Strawberry Keju yang fully merah buah strawberry, warna cokla gelap untuk Brownies Keju maupun si ungu Full Talas Keju.
Bagi yang concern perihal penggunaan bahan termasuk pewarna makanan; don't worry. Kue bolu lapis ini menggunakan tepung talas asli, kok. Komposisi ingredients bahkan informasi gizi tertera jelas pada kemasan kue.
Bentuk bolu Bogornya sederhana saja; empat persegi panjang, dikemas dalam box berbahan kertas tebal berukuran 23 cm X 12 cm X 6 cm, not too smal nor too big. Desain kemasannya selain menarik juga informatif. Meski dalam boks, lapis talas kukus ini pun ditutupi oleh kertas kertas kue. Mungkin tujuannya agar makanan tidak bersentuhan langsung dengan udara jika tutup boks terbuka, ya?
Sebagai cover, terlihat gambar kue berdasarkan jenis berikut keterangan varian rasa. Konsepnya WYSWYG alias What You See is What You Get. Keterangan lainnya bertebaran di sepanjang sisi boks. Mulai dari aturan penyimpanan bagaimana agar lapis bolu kukus ini sebaiknya disimpan. Nomor ijin Dinas Kesehatan , info kontak dan akun sosmed hingga sekilas sejarah keberadaan rusa totol alias si Uncal yang menjadi penghuni halaman Istana Bogor. Lengkap wis!
Dengan ukurannya yang demikian memungkinkan untuk disusun maksimal hingga 5 box dengan posisi tegak lurus dan pastikan jangan sampai mirip apalagi terbalik karena bakal bikin berantakan si topping keju.
Singkatnya, praktis namun eksklusif. Cocok banget dijadikan oleh-oleh khas Bogor.
Beda rasa Lapis Bogor Sangkuring, beda pula warnanya. Umumnya kombinasi dua warna sesuai varian rasa. Sebut saja ungu-kuning untuk Original (Talas) Keju atau warna hijau pandan dan putih untuk Coco Pandan Keju.
Namun ada juga kue dengan satu warna seperti Strawberry Keju yang fully merah buah strawberry, warna cokla gelap untuk Brownies Keju maupun si ungu Full Talas Keju.
Bagi yang concern perihal penggunaan bahan termasuk pewarna makanan; don't worry. Kue bolu lapis ini menggunakan tepung talas asli, kok. Komposisi ingredients bahkan informasi gizi tertera jelas pada kemasan kue.
Bentuk bolu Bogornya sederhana saja; empat persegi panjang, dikemas dalam box berbahan kertas tebal berukuran 23 cm X 12 cm X 6 cm, not too smal nor too big. Desain kemasannya selain menarik juga informatif. Meski dalam boks, lapis talas kukus ini pun ditutupi oleh kertas kertas kue. Mungkin tujuannya agar makanan tidak bersentuhan langsung dengan udara jika tutup boks terbuka, ya?
Sebagai cover, terlihat gambar kue berdasarkan jenis berikut keterangan varian rasa. Konsepnya WYSWYG alias What You See is What You Get. Keterangan lainnya bertebaran di sepanjang sisi boks. Mulai dari aturan penyimpanan bagaimana agar lapis bolu kukus ini sebaiknya disimpan. Nomor ijin Dinas Kesehatan , info kontak dan akun sosmed hingga sekilas sejarah keberadaan rusa totol alias si Uncal yang menjadi penghuni halaman Istana Bogor. Lengkap wis!
Dengan ukurannya yang demikian memungkinkan untuk disusun maksimal hingga 5 box dengan posisi tegak lurus dan pastikan jangan sampai mirip apalagi terbalik karena bakal bikin berantakan si topping keju.
Singkatnya, praktis namun eksklusif. Cocok banget dijadikan oleh-oleh khas Bogor.
Karena Rasanya
Pertama kali membuka boks bolu talas kukus ini, indera penciuman saya langsung menyambar aroma sweet yang lembut, tidak menyengat hidung. Terlebih setelah kue bolu talasnya dipotong, aromanya bertambah but still not very strong. Aroma kombinasi antara talas - krim - dan keju. Kebayang nggak?
Terlebih saat dikunyah; tekstur kue terasa lembut, gak seret di kerongkongan. Mungkin itu bedanya antara tepung biasa dengan tepung talas, bahan dasar bolu Bogor ini. Dan betul, rasanya tidak terlalu manis. Bagi penyuka makanan tidak manis; lapis talas ini; gue banget!
Walau banyak rasa -Coco Pandan, Teh Hijau, Chocovila, Original, Strawberry dan Brownies- ada satu kesamaannya yaitu topping keju yang ngga pelit alias banyak-nyak-nyak. Sebagai keju mania, topping yang tumpah ruah di atas krim ini bikin happy tummy banget buat saya. Nggak heran jika my favorite is LBS Original Cheese and LBS Extra Cheese!
Inovasi kue bolu bertepung talas ini pertama kali diperkenalkan oleh Rizka Wahyu Romadhona sejak tahun 2011. Saat itu di Bogor belum ada pembuat bolu dengan memakai tepung talas. Nggak salah rasanya LBS lalu mendeklarasikan sebagai lapis Bogor yang pertama.
Dalam usahanya, pemilik LBS juga rajin bergandeng-tangan dengan pihak pariwisata. No wonder jika impian menjadikan LBS sebagai oleh-oleh kuliner khas Bogor itu terwujud.
Terlebih saat dikunyah; tekstur kue terasa lembut, gak seret di kerongkongan. Mungkin itu bedanya antara tepung biasa dengan tepung talas, bahan dasar bolu Bogor ini. Dan betul, rasanya tidak terlalu manis. Bagi penyuka makanan tidak manis; lapis talas ini; gue banget!
Walau banyak rasa -Coco Pandan, Teh Hijau, Chocovila, Original, Strawberry dan Brownies- ada satu kesamaannya yaitu topping keju yang ngga pelit alias banyak-nyak-nyak. Sebagai keju mania, topping yang tumpah ruah di atas krim ini bikin happy tummy banget buat saya. Nggak heran jika my favorite is LBS Original Cheese and LBS Extra Cheese!
Inovasi kue bolu bertepung talas ini pertama kali diperkenalkan oleh Rizka Wahyu Romadhona sejak tahun 2011. Saat itu di Bogor belum ada pembuat bolu dengan memakai tepung talas. Nggak salah rasanya LBS lalu mendeklarasikan sebagai lapis Bogor yang pertama.
Dalam usahanya, pemilik LBS juga rajin bergandeng-tangan dengan pihak pariwisata. No wonder jika impian menjadikan LBS sebagai oleh-oleh kuliner khas Bogor itu terwujud.
Karena Harganya
Sebagai orang yang suka membawa buah tangan sehabis bepergian, setelah faktor kemasan yang nggak bikin ribet saat packing, maka hal selanjutnya yang menjadi pertimbangan saat membeli oleh-oleh adalah harga. #kekepindompet
Pastinya sudah paham akan kebiasaan orang Indonesia yang membawa oleh-oleh untuk orang sekampung sekalian hehehe. Kebiasaan yang satu ini bisa berakibat buruk pada kantong jika kita tidak pandai-pandai memilahnya.
Nah, LBS ini ternyata affordable. Harga berkisar di angka 29ribu hingga 33ribu tergantung varian rasa. Konsumen tidak merogoh kantong dalam-dalam kecuali borong satu toko, hehe.
Karena Pelayanannya
Jika saya bepergian, selain menyempatkan diri mendatangi spot wisata dan menjajal kuliner khas daerah setempat, saya juga mengalokasikan slot waktu khusus untuk berburu oleh-oleh khas. Terlebih jika bepergian dalam rangka pekerjaan. Rasanya gak ada waktu untuk berleha-leha.
Acapkali gagal beli oleh-oleh karena tokonya tutup. Jadi kerjaan saya selesai di saat si toko tutup. Pernah juga maksa masuk toko padahal penjaganya sudah siap-siap beresin dagangannya. Judulnya berpacu dengan waktu. Berbekal pengalaman tersebut, saya melakukan tindakan antisipatif. Alih-alih di hari akhir, berburu oleh-oleh dilakukan pada hari kedatangan.
Mungkin LBS sangat aware dengan kondisi bahwa tidak semua pengunjung Bogor punya waktu luang. Belum lagi faktor lalu-lintas Bogor yang macetnya sudah bisa bikin emosi jiwa ??
Selain memperbanyak outlet di 6 titik. Tinggal pilih; LBS Padjajaran, LBS Cibinong, LBS Sholeh Iskandar Raya, LBS Dramaga, LBS Stasiun Bogor atau LBS Cibogo Puncak. Sejak Juli 2017 jam operasional pun diperpanjang mulai pukul 06:00 hinggal 22:00.
Buat pelancong yang datang karena urusannya di luar jam kantor masih leluasa untuk nyambangi store resmi jajanan Bogor ini dan dilayani ramah sama teteh-teteh penjaganya.
Sales force LBS selain helpful juga fasih menerangkan semua item LBS berikut produk lain yang tersedia. Karena store resmi LBS tidak melulu menyediakan bolu kukus, namun juga menyediakan penganan lokal Bogor lainnya. Sebut saja cireng beku, stik talas serta pia.
Dengan menyediakan aneka produk khas Bogor, gak salah rasanya jika store LBS dirujuk sebagai pusat oleh-oleh Bogor.
Gak mau antri karena memang toko ini gak pernah sepi pengunjung; silahkan memakai Jalur Cepat dalam bertransaksi. Di jalur ini konsumen hanya membeli produk Lapis Bogor Sangkuriang. Tinggal sebut varian beserta jumlahnya, bayar deh. Tapi jika ingin membeli penganan lainnya, harus antri di kasir bagian dalam toko.
Masih ngga mau antri juga?
Optimalkan layanan LBS Express dengan melakukan pemesanan di 1500262. Armada LBS siap Anda nikmati di tempat. Free ongkir lho!
Masih mau nikmati LBS tapi males ngomong di telpon LBS Express?
Jurus terakhirnya adalah order online. Akses www.lapisbogor.co.id lalu klik fitur Pesan Sekarang pada bagian Produk.
Dan sebagaimana pembelanjaan online lainnya, pastikan baca teliti Syarat dan Ketentuannya yaa...
Walaupun tujuan sang founder bolu kukus LBS ini untuk oleh-oleh, tapi saya sering beli untuk konsumsi sendiri. Bisa dijadikan hidangan sarapan pengganti roti atau teman minum teh sore hari.
Mau coba?
Disclaimer:
Tulisan ini dibuat murni berdasarkan pengalaman penulis dalam pemakaian produk yang tertera.
Post a Comment for "Grafiti Culinary, 4 Alasan Lapis Bogor Sangkuriang Didaulat Jadi Oleh-oleh Khas Bogor"