Desain Grafiti Alternatif Aktifitas Staycation di Rumah
Selamat tengah bulan Februari, Readers! ??
Belakangan sering dengar istilah staycation?
Istilah ini mulai populer di belahan bumi Barat saat terjadi krisis finansial. Di Amerika Serikat, antara 2007-2010, krisis ekonomi membuat warga mengalihkan liburan ke sekitar tempat tinggalnya.
Belakangan sering dengar istilah staycation?
Istilah ini mulai populer di belahan bumi Barat saat terjadi krisis finansial. Di Amerika Serikat, antara 2007-2010, krisis ekonomi membuat warga mengalihkan liburan ke sekitar tempat tinggalnya.
The New York Times menyebut staycation sebagai jawaban atas kerepotan liburan lewat perjalanan udara. "Hal baru ini sebenarnya bukan hal baru, hanya saja belum pernah diberi nama," tulis harian tersebut.
Forbes dalam laporannya pada Mei 2012 menyebutan hal-hal yang bisa dilakukan saat staycation di rumah. Misalnya mengunjungi museum, pergi ke pantai atau kolam renang, bersepeda, menonton film, melihat pameran, berbelanja, tidur siang, hingga mengadakan kumpul keluarga atau teman dengan sistem potluck.
Saat nilai tukar poundsterling di Inggris yang merosot pasca-Brexit, gairah berlibur ala staycation meningkat. Laporan Independent.co.uk, pada February 2017 tercatat sebanyak 8 juta warga Inggris merencanakan staycation untuk menghemat uang.
Di Indonesia sendiri "konon" staycation tidak semata untuk menghemat pengeluaran, melainkan untuk merasakan esensi dari liburan itu sendiri.
Ada banyak faktor kita memilih alternatif ini saat liburan. Mulai daritidak ada dana liburan, tingginya harga tiket transportasi apalagi di musim liburan, hingga jenuh dengan kepadatan jalan raya jika menggunakan kendaraan pribadi. Atau bagi yang berusia lanjut, bertambahnya usia membuat bepergian jauh terasa melelahkan.
Teman-teman travel blogger pun saya perhatikan sering terlihat mengupdate satus di timeline dengan tema staycation. Umumnya mereka mengangkat staycation di hotel atau tempat rekreasi. Apakah staycation hanya berkisar tentang menghabiskan waktu di hotel lokal saja?
Ada banyak faktor kita memilih alternatif ini saat liburan. Mulai dari
Teman-teman travel blogger pun saya perhatikan sering terlihat mengupdate satus di timeline dengan tema staycation. Umumnya mereka mengangkat staycation di hotel atau tempat rekreasi. Apakah staycation hanya berkisar tentang menghabiskan waktu di hotel lokal saja?
Berikut alternatif kegiatan staycation di rumah:
- Berenang di pusat kebugaran favorit atau wahana air
- Menonton pertunjukan konser/teater atau pertandingan olahraga. Suka jazz atau musik rock?
- Mengadakan acara kumpul dengan teman/saudara
- Mengunjungi museum atau pameran. Siapa tahu bisa bertemu idola ??
- Berbelanja atau jalan-jalan di mal/pasar
- Menonton film di rumah atau bioskop. Beberapa film yang saya sukai ada di sini.
- Membaca buku
- Membersihkan dan menata ulang rumah. Cek postingan berikut, siapa tahu terinspirasi.
- Mencoba resep masakan. Ini resep-resep favorit keluarga kami.
- Eksplor lingkungan sekitar; seperti ini atau ini.
- Piknik di taman keluarga sekitaran rumah. Seru juga lho!
Jika diperhatikan daftar aktivitas di atas, sebenarnya dari dulu kita sudah biasa melakukannya dan relatif sederhana, bukan?
Aktivitas yang sederhana pun sudah dapat menyegarkan jiwa raga kita, kok. Sama halnya dengan efek liburan ke luar kota atau ke luar negeri.
Kuncinya terletak pada keberhasilan kita membangun suasana agar terasa rileks, berkesadaran sekaligus melatih mindfulness. Momen yang sedang dilalui benar-benar dinikmati. Pikiran kita enggak ke mana-mana, satukan perspektif dan suasana hati serta pikiran yang mindful. Demikian saran para pakar.
Maka saat jiwa meresapi, raga pun akan merasakan rileksasi yang ditimbulkan.
Intinya, "berbelok dari rutinitas dan membuatnya menjadi liburan," begitu yang saya quoted lagi dari Forbes.
Bersamaan dengan maraknya staycation di rumah; merebak pula JOMO alias the Joy Of Missing Out. Atau kondisi dimana tidak ada interaksi dengan gadget terutamanya telepon genggam. Telepon dipergunakan murni hanya untuk berkomunikasi lisan saja.
JOMO diperkenalkan untuk mengimbangi kecenderungan orang pada saat ini yang ingin selalu terhubung dengan media sosia dan dinamika informasi. Dorongan untuk selalu mengintip ponsel dan memantau pergerakan informasi serta media sosial menimbulkan berbagai ekses psikologis, mula dari ketergantungan, membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lian, termakan hoaks, hingga terpapar konten negatif.
Nah, sudah siap untuk staycation akhir pekan ini? Share ide staycation Readers di kolom komentar ya ^_^
***
References:
- https://www.forbes.com/sites/steveodland/2012/05/31/16-things-to-do-on-a-staycation/
- https://www.nytimes.com/2017/05/02/travel/how-to-make-the-most-of-a-staycation.html
Post a Comment for " Desain Grafiti Alternatif Aktifitas Staycation di Rumah"